jam digital

Wednesday, September 21, 2011

My Dad...

Bekasi, 27 Jan '010 pukul 11.37 pm

Bekasi malam ini, tetap mendung dan dingin.
Akhirnya ada juga moment seperti malam ini yang tenang.
Sampai malam ini saya masih terus belajar tentang memahami hidup ini. Termasuk tentang ayah saya.
Beliau is a Good Father.
Setidaknya menurut saya. Sekarang papa masih sakit tanpa saya bisa meminta maaf kesalahan-kesalahan bodoh saya bersamanya. Masih sering terbayang, dulu.. Papa dengan sabarnya menjaga saya dan adik saya saat mama harus bekerja.

Saat teringat masa SMA saya sempat menyalahkan papa menghilangkan barang saya. Saya menuduh dengan egoisnya, papa yang darah tinggi . Papa pergi keluar pagi-pagi buta itu dalam diam. Sampai akhirnya saya menemukan barang itu di tempat lain....
Waktu itu ada perasaan bersalah yang teramat dalam. Perih untuk dimaafkan bahkan untuk diri sendiri. Terbayang sedihnya papa...
Saya menangis sepanjang perjalanan menuju sekolah. Tangis di air mata saya waktu itu tidak seperih yang ada di hati. Sampai saya menulis ini pun saya tidak akan pernah memaafkan diri saya.

Apapun yang saya lakukan, apapun yang saya berikan, apapun yang saya perjuangkan dan saya korbankan tidak akan pernah bisa menghapus dosa-dosa saya...

Seandainya saya bisa bicara sedekat ini.



Saya ingin mengutip sebuah Hadits Qudsi yang saya baca di novel islami Ketika Cinta Bertasbih 2: "Allah mengabulkan prasangka hamba-Nya kepada-Nya"
karena itu..
Mari sama2 berusaha, berdoa, dan berprasangka baik pada pertolongan Allah..

-karena sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat sekali-


Menikmati kesendirian

Masih mencoba merasakan nikmatnya kesendirian.
Mungkin ditemani dengan cornetto dan beberapa cemilan biskuit jacobs bisa membuat semuanya lebih cepat.hahahhaha